Langsung ke konten utama

Sehari bersama Asmanadia

Senangnya bs berbagi mimpi or berbagi bahagia tuk siapapun yg menginginkannya...hmm

Ada beberapa rasa yg berkecamuk didlm diri utk membayangkan event besok bersama asmanadia. Ada keinginan terpendam utk menimba ilmu menulis dr pakarnya dan ternyata terselip pula rasa ndak pede utk bersama penulis2 lain...mungkin hanya aku yg tak memiliki latar belakang apapun dlm hal menulis atau aku memiliki teman yg memiliki kesamaan dgn diriku ?
Kulawanlah semua rasa yg terselib tsb, yang tersisa hanya satu kebulatan diri...biarlah yg bs pasti ada..yang masih belajar tentulah pasti ada pula...kuyakin apa yg diberikan mbak asma mampu tertangkap dlm dimensi apapun..smoga..

Sampelah pada hr H, dianter suami dan berbekal satu keyaninan tsb, krn suami hrs berbagi waktu dgn putra kami yg pertama. Anter dan jemput putraku tsb..jd kurelakan utk datang lebih awal, jam 07.45 sdh sampe di JDC, dan sptnya masih sepi...'tak pa pa lah lebih cepat..lebih baik...pasti banyak yg bs kulakukan..bs liat2 furniture...bs baca2 buku yg kubawa..atau hanya sekedar isi facebook tuk mengatakan pd dunia...hehe...KUINGIN MJD PENULIS...hehee...rasa tak pede kembali datang..', kunikmati rasa itu sebagai dorongan yg hrs kulawan...Tuhan ku yakin Kau bersamaku, menemaniku didlm situasi apapun.

Sesampainya ku di lt.6, sdh ada beberapa peserta pula tlah menunggu di deretan kursi2 yg tlah disediakan panitia...hmm...ternyata sptnya banyak yg seusiaku...walau ada juga yg terlihat muda krn masih dianter ortunya. Ada pula peminat pria...hmm ku pikir yg berminat hanya kaumku..ternyata salah penilaianku.

Sambil menunggu pukul 9...terus kucoba torehkan kisahku 'sehari bersamamu mbak asma...', adakah terpenuhi hasrat dan keinginanku..?' smoga...sepanjang jalan menuju jdc pun tak luput lidah dan hati itu berucap syukur utk bs ikut workshop ini dan berharap kemudahan dan ilmu yg bermanfaat kuperoleh disini. Kupercaya Engkau menyayangiku...hingga terbayang kurang lebih 10 th yg lalu, impian ini pernah datang dan kembali tenggelam di dera hasrat dan keinginan baru yg bersliweran datang didlm perjalananku.

Sebentar kulihat waktu jam 9 kurang 10 menit dijamku..dan semakin penuh peserta yg datang. Ada yg berbicara pengalaman2 dlm menulis, ada yg hanya sekedar bersenda gurau..ada pula yg termenung..ada yg saling berkenalan..ada yg memencet mencet hp..dan aku pun asyiik menulis ini via hp ku...hmm..

Apa yg terjadi selanjutnya....sebentar khan kulanjutkan...stlh ku melihat wajah mbak asma yaa...

Menerawang kembali saat2 menulis yg sebagian dimulai dr luapan emosi yg tak mampu terbendung dan tak mampu terucap ke siapapun...temanku hanyalah kertas dan penaku.

Tersadarku dr terawangku sesaat, ternyata waktu kelas tuk dimulainya workshop tlah tiba...lega sdh stlh melihat wajah nan anggun but smartmu mbak asma...hmm pasangan serasi..dlm benakku...akhirnya kularut dlm mimpi dan materi yg diberikan baik mbak asma dan mas isa...adakah hal yg indah selain Kau hadirkan dimuka bumi pasangan spt mereka...thanks God tuk beri kesempatan tuk melihat mereka...

Kupikir ada hal yg lucu...tp biarlah itu mjd kenangan indahku sehari bersamamu mbak asma...smoga spiritmu, sikap ramahmu, rasa keibuanmu menginspirasiku tuk mjd lebih baik...amiin

Tandatanganmu saja dpt memotivasiku...gaya bicaramu yg khas memberi kekuatan tuk memotivasi kami yg hadir di workshopmu.

Terima kasih Mbak Asma..smoga kami pun BISA spt mu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...