Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Jurnal Minggu ke 6, Catat setiap Kemajuanmu

Di minggu ke 6 ini mencoba mencatat setiap kemajuan kita. Sebelum mendengar penyampaian materi dari Ibu Septi, di minggu ke 6 ini rasanya suka dengan songs pembuka video materi Ibu Septi, berapa kali diulang. Bahagia melihat kupu-kupu bertebaran (tiba-tiba seperti merasa diri menjadi kupu-kupu cantik dengan aneka warna-warni 🦋 Membuat Peta Mencari Ilmu  Berubah  Berdampak  Sebagai alat bantu untuk mencatat setiap kemajuan dapat dilihat pada 2 gambar dibawah ini 👇 Melihat kembali Mind Map yang telah dibuat 👇 Di mentorship ini ingin cekatan menjadi fasilitator homeschooling anak-anak, dimana di program mentorship mengambil mentor terkait menghapal Alquran yang menjadi salahsatu materi belajar dalam proses homeschooling. Jadi untuk kemajuan yang telah dilakukan sebagai fasilitator diantaranya : Jumat : mengulang kembali 3 ayat pendek dan satu ayat surat Albaqarah. Sabtu : menarasikan kelas home education vol 1 dengan metode CM untuk sesi ke 2. Mingg

Kelas HE Vol I, Pertemuan 2

Cinta terdidik dan Kedaulatan Hukum. Anak terlahir dari rahim seorang Ibu, tetapi apa benar sepenuhnya milik kita sebagai orangtuanya? Mereka lahir sebagai amanah dari pemilik diri mereka. Orangtua diberi tanggungjawab yang besar untuk mengasuh dan mendidiknya. Bagaimana pola pengasuhan dan pendidikan yang terbaik yang dapat dilakukan orangtua bagi anak-anaknya? Sebagai orangtua, terutama sebagai seorang ibu, ini menjadi PR yang terberat mempersiapkan atau mengemban amanah ini sebagai sekolah pertama dan madrasah pertama buat mereka. Sosok ibu yang mampu mendidik dirinya untuk belajar bertanggungjawab, belajar mempersiapkan ilmu mendidik, ilmu dalam membesarkan dan menumbuhkan segala potensi terbaik, segala fitrah yang telah Tuhan berikan kepada anak-anak kita dapat bertumbuh dengan sangat baik. Didalam pendekatan CM, anak terlahir dengan membawa sifat baik dan buruk didalam dirinya. Tugas kita sebagai orangtua menemaninya menjalani proses belajar didalam kehidupannya. Membesa

Jurnal Syukurku

Dalam Diam, ku berdecak Syukur pada-Mu Biarlah semua rasa berakhir pada-Mu Walau kutak tahu dimana akan kutemui secercah titik penggugur rasa ini. Bila malam akan berganti kembali di waktu pagi, begitupun setiap rasa yang hadir. Ijinkan ku bahagia dengan ketidaksempurnaanku. Ijinkan ku mengerti bahwa kasih Mu lebih besar dari apapun didunia ini. Bila rasa ini milik-Mu, ijinkan ku mengerti dan bahagia bersama ketidaksempurnaanku. Akan datang dan bergantilah semua, bila itu menjadi kehendak-Mu. Damai Diri, damai hati bersama Cinta yang masih Kau beri dihatiku. #22Juli2020

Memecah Rutinitas/Kebosanan

Keboringan hadir Kemalasan seakan mengajakku datang Tapi ku tak ingin lakukan. Biarlah semua akan terhambur keluar Bila saatnya datang. Seakan menghimpit langkah, entah sampai kapan. Berjalan seakan tak kuasa, harus berhenti sesaat kah? Atau mengharap satu warna kembali cerah menawarkan rasa yang mungkin akan berganti lebih fresh. Mencoba tetap berdiri, agar semua mampu terwakili atas kehendak-Nya yang selalu ingin kucari. Semoga perubahan warna akan kembali datang, menawarkan satu janji yang memintaku merasakan kebahagiaan baru yang ingin kujalani. #rasayangdatang #didalamkerjaku #22Juni2020

Jurnal Minggu ke 5, False Celebration

Mengakui dan merayakan satu bentuk kesalahan atau mengetahui salah yang dilakukan dan berniat untuk memperbaiki, menjadi satu ilmu yang coba disampaikan di materi kelima ini. Alhamdulillah belajar untuk mampu menerima saran, kritik, masukan yang mungkin diterima selama melakukan perjalanan didalam hidup ini tentunya akan sangat berarti. Kritik mungkin tidak selalu disampaikan dengan cara yang positif, mungkin di kondisi sebenarnya situasi atau kondisi yang meminta kita lebih responsif atau menerima kritik yang disampaikan negatif, sejelek atau sepahit apapun itu, kita harus belajar menerima dan memberi feedback yang positif kedalam Diri. Tapi situasi ini bukan sesuatu cara atau ikhtiar yang mudah kalo kita tidak melatihkan diri atau terbiasa melatih diri untuk belajar ikhlas, belajar legowo, belajar menerima kritik yang baik yang sifatnya membangun atau sebaliknya. Jadikan apapun itu sebagai ruang atau lahan perbaikan kearah diri atau bertumbuhnya diri agar lebih baik. Di kela

Kelas HE Vol I, Pertemuan 1

Kelas Pertama mengenai Kurikulum CM akhirnya bisa diikuti secara online, dengan pemateri disampaikan oleh Mba Arum Wulandari. Dibutuhkan komitmen untuk menjalani kelas ini yang menurut penuturan Mba Arum akan diadakan kurang lebih 6 bulan kedepan. Di Materi pertama disampaikan beberapa penjelasan dasar dalam menjalani home education dengan menggunakan metode CM yaitu mengenai 20 Filosofi Pendidikan CM. Dan dari 20 Filosofi yang dipelajari sosok seperti apa yang diharapkan di masa depannya anak-anak kita. Hal ini yang akan menjadi tujuan didalam proses pendidikan anak-anak kita. Perlukah kita sebagai orangtua mempersiapkan diri dalam proses pendidikan anak-anak kita? Apa saja yang perlu dipersiapkan kita selaku orangtua? Bisakah berjalan tanpa kita melakukan persiapan? Perlukah kita membuat suatu rencana? Untuk mendesain sepatu atau membangun rumah, untuk mengelola kapal atau mesin kereta api, dibutuhkan program magang yang panjang. Apakah menyingkapkan kemanusiaan seorang ana

Jurnal Minggu ke 4, Check In

Materi ke 4 mengenai Check In, dimana kita diminta berhenti sejenak untuk mengecek  atau belajar terhubung dengan sehat dan bahagia dengan mentor mentee kita. Alhamdulillah merefleksi atas apa yang telah dijalani selama pekan keempat bersama Mentor dan Mantee dalam program mentorship di bunda cekatan ini. Sejauh mana hubungan dengan Mentor dan Mantee, sama-sama check perkembangan bersama Mentor dan Mantee, bagaimana pola pendekatan mentorship kita. Sejauh ini merasa cukup nyaman untuk jujur dan terbuka menyampaikan saran atau koreksi dengan Mentor atau dengan Mantee. Walau masih merasa belum maksimal membersamai sebagai Mentor karena masih proses adaptasi dan belajar bagaimana menjadi seorang Mentor. Alhamdulillah dapat mantee yang sudah ok, sudah paham apa yang ingin dipelajari dan cepat merespon secara positif, insya allah dalam dua bulan sudah ok dalam pembuatan quote oleh mba Dwi. Dan untuk Mentor saya Mba Himmah, saya sangat terbantu dengan pendampingannya. Mba Himmah

Semua bernilai

Tiba-tiba teringat foto tujuh tahun yang lalu, diingatkan pesan dari facebook. Disaat pengalaman pertama Naufal dan Haikal ikut saya kekantor. Teringat kembali disaat kebahagiaan pertama mereka menikmati perjalanan dari stasiun rawajati menuju stasiun juanda. Setiap anak akan belajar dari pengalaman belajar dari situasi apapun yang dilalui dalam kesehariannya. Begitupun disaat menunjukan ketertarikannya untuk melihat kereta dan merasakan sendiri pengalaman mereka berada di dalam kereta api. Ini bukan yang pertama, tapi ada kondisi terutama pada Haikal, kami harus menemani dia berkeliling dan minta saya memgikuti setiap jalur kereta. Dari mencoba kereta dari beberapa rute bolak-balik, dari ke bogor, kota, tanah abang, serpong, tangerang, akhirnya dijelajah anak-anak sebagai proses/pengalaman belajarnya. Setelah mengenal CM, seakan kita diajak senantiasa berpikir dan berefleksi akan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, juga yang telah terlewat didalam perjalanan belaj

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me

Jurnal Minggu ke 3, Miliki Rencanamu

Alhamdulillah setelah libur pasca Idul Fitri, melanjutkan kembali kelas kupu-kupu di bunda cekatan dengan kembali membuat jurnal di minggu ke 3 Ada perubahan terkait jadwal menjadi 👇 Dari jadwal diatas, jadwal mentorship disesuaikan dengan Mentee atau sebagai Mentor. Jam sebagai mentor bergeser dari awalnya senin, rabu, jumat jam 15.30-16.00 WIB berubah menjadi Jumat dan Sabtu untuk waktunya fleksibel disesuaikan jadwal online masing-masing untuk bisa merespon. Begitupun sebagai mentee diwaktu bergeser awalnya senin, rabu dan jumat jam 08.00 - 08.30 WIB menjadi jumat dan sabtu dengan penyesuaian waktu sama fleksibel seperti pada saat menjadi Mentor. Form yang digunakan sebagai alat bantu 👇 Susun Prioritas, Tujuan dan Rencanamu Di minggu ketiga ini, setelah mendengarkan materi dan diskusi dari Bu Septi kita diminta untuk mencoba mengkaitkan kembali dari kelas telur, ulat, kepompong hingga saat ini di kelas kupu-kupu. Apakah ada saling keterkaitan dian

Memberi Nilai Lebih pada barang yang kita Miliki

Setelah dua kali berbenah konmari dalam kadar yang cukup besar, dan untuk proses berbenah yang ketiga ini lebih memfokuskan dalam hal pengurangan barang yang berlebih atau yang telah lama tidak tersentuh atau digunakan. Ada keadaan dimana kita seringkali membersihkan barang-barang yang kita miliki dengan cara berulang hingga akhirnya kelelahan pun hadir disaat proses berbenah telah kita selesai lakukan. Padahal kalo kita lebih mau membuka kesadaran diri kita, dari waktu yang terbuang, begitupun uang kitapun banyak terbuang pada pos-pos pengeluaran yang begitu banyak. Kesadaran ini hadir setelah beberapa kali proses berbenah yang saya lakukan. Ternyata pada saat kita bolak-balik berbenah tanpa mengurangi barang secara signifikan akan mengalami kelelahan yang berulang. Lakukan perubahan secara mendasar, jangan menyayangkan nilai barang yang telah kita beli. Karena hakikatnya nilai barang yang sesungguhnya adalah pada saat kita memiliki barang yang membawa kebahagiaan kedalam diri

Berdiri dan Berdamai

Ini Nyata Raga berjalan, walau tapak tak sekokoh sebelumnya. Berusaha berdiri, walau seakan langkah terseret berat. Seberapa kuat penyiapan dan seberapa ringan kaki melangkah, akan kembali seberapa besar penerimaan itu hadir. Bergelut dalam raga yang seakan ingin terlepas. Jiwa seakan ingin berkata, biarkan semua bisa berlalu. Tapi nyatanya ini benar-benar ada dan nyata. Memilih berdamai, ataukah mengambil cara yang lain, semua kembali kediri. Bila saatnya tiba, akhirnya Engkaulah pemilik semua yang hadir dan Engkaulah tempat sebaik-baik kita kembali.

Berpikir dan bertindak Kreatif di Era New Normal

Sejak adanya kasus Covid-19 yang tersebar di seluruh semesta, dimana kontak fisik antar sesama semakin berkurang karena pemberlakuan social distancing serta penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam hal diatas, orang melakukan proses belajar, bekerja dirumah atau secara online hingga beribadah di lakukan di rumah. Setelah tiga bulan terjalani kondisi diatas, saatnya mengembalikan pada tatanan kondisi normal dengan beberapa perubahan mendasar yang perlu mendapat perhatian kita bersama atau istilah new normal. Sedikit atau banyak, situasi New Normal akan memberi sebuah pemahaman yang baru dan harus terjalani dengan lebih nyata. Pemahaman disini dimaksudkan agar kita lebih mampu berefleksi atas situasi yang kita hadapi saat ini. Belajar berdamai untuk kondisi-kondisi tertentu, belajar menerima bahwa ini mau tidak mau, suka tidak suka mempengaruhi gerak dan langkah kita dalam berinteraksi, dalam bekerja ataupun dalam menjalani keseharian kita. Diantara perubah