Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Refleksi Belajar

Jurnal ketujuh Kelas Ulat Refleksi Belajar Refleksi Belajar adalah salah satu teknik untuk membimbing diri sendiri, agar hari ini lebih baik dari hari kemarin atau sebelumnya. Tidak terasa di jurnal ketujuh kita merefleksi hasil belanja kita (hasil belajar) kita selama di kelas ulat ini, salahsatu caranya adalah: I. Membongkar isi keranjang, mengklasifikasikan makanan kita. Didalam keranjang ada beberapa makanan utama, hadiah dan camilan-camilan yang didapat setelah berkelana di hutan pengetahuan. Beberapa isi keranjang yang berisi : A. Makanan Utama Yang menjadi makanan utama diantaranya : 🛒 Portofolio, masuk ke keluarga PortA 🛒 Go Live Talent Mapping 🛒 Jornaling hs 🛒 Go Live Homeschooling, sharing tentang "Ragam Kegiatan untuk Anak dari keluarga Homeschooling : 24HSchool B. Hadiah - Dari Teman di keluarga Pencinta Alquran : Buku Tikrar Qur'an Hafalan. - e-book ragam kegiatan anak - Info workshop PSPA kegiatan penunjang homeschooling C. Cemila

Berbagi makanan kesukaan teman kita

Dijurnal keenam ini dari perjalanan kelas ulat buncek ini sampailah kita mengambil satu pelajaran penting yang diberikan bunda Septi. Ada potluck yang tersaji : 1. Potluck pertama. Pertama-tama kita diminta untuk belajar untuk menginventaris semua makanan yang kita sukai, dipilih dan memilih potluck yang benar-benar kita sukai. 2. Potluck kedua. Setelah kita memakan potluck yang kita sukai, selanjutnya kita mencari potluck teman kita yang sejenis dan sama dengan kita. Hingga akhirnya kita berada di rumah yang sama, belajar bersama dan menikmati makanan yang sama. 3. Potluck ketiga. Disini kita belajar untuk melihat makanan yang disukai teman kita dan kita mencoba duduk mendengar, menyimak dan memahami apa yang disukai teman kita. Hingga akhirnya kita melatih diri kita untuk mampu memberi hadiah terbaik bagi teman kita. Untuk saat ini di jurnal keenam ini, kita sampai ke potluck ketiga. Saat ini kita belajar untuk melihat makanan yang disukai teman kita dan kita mencoba bel

Materi kelima, apa kelas favoritmu

Dijurnal kelima ini, kita telah sampai ke kemping ground untuk bertemu dengan teman-teman, berkenalan dan bercerita mengenai kelas favorit teman-teman dan mencari tahu alasan memilih kelas tersebut sebagai kelas favorit. Selanjutnya setelah mendapat data diatas kita akan membuat grafik batang dan mengidentifikasi kelas yang paling populer. Grafik batang dengan data yang didapat seperti form diatas adalah sebagai berikut: Dari grafik diatas yang menjadi kelas favorit adalah kelas manajemen waktu. #janganlupabahagia #jurnalminggu5 #materi5 #kelasulat #ulat5 #makananku #bundacekatan #buncekbatch1 #buncekIIP #institutibuprofesional

Refleksi kembali

Salahsatu yang masih memjadi refleksi  kami selaku orangtua dalam menjalani proses belajar homeschooling anak-anak adalah: 1. Orangtua dapat menjadi teman belajar dan teman bertumbuh bagi anak-anaknya. Bagaimana maksudnya? Ya disini yang belajar bukan hanya anak-anak, tetapi juga kami sebagai orangtua. Bentuknya seperti apa? Kami harus berbesar hati menerima kritik, masukan sebagai proses perbaikan dari putra-putri kami. * Disaat kami tak mampu menahan emosi kami, anak-anak mengingatkan kami. "Jaheee bunda ..." * Katanya kita pergi jalan-jalan, no complen, tuh bunda sendiri mengeluh. 😬 * Iya bunda, sabar. Nanti juga adek akan kerjakan. Ya salahsatu refleksi yang terjadi kedalam diri kami sebagai orangtua yang memiliki anak-anak homeschooling. #Raising children, Raising myselves. 2. Kemerdekaan Belajar Pada dasarnya secara fitrah anak-anak adalah pembelajar sejati. Sebagai pembelajar sejati, mereka memiliki rasa keinginan tahuan yang besar akan sesuatu a

Materi keempat, Ini makanan besarku

Jurnal keempat Kelas Ulat Setelah berada di satu keluarga untuk menyicip kembali potluck mengenai satu tema dan semakin banyaknya makanan/ilmu yang terhampar pada family gathering membuat langkah terhenti sesaat dan kembali berpikir ulang atas langkah kedepan yang akan diambil selanjutnya. Semua pada akhirnya menunggu kejujuran diri untuk mengakui apa yang benar-benar kita butuhkan dan lebih diprioritaskan terlebih dahulu. Mengaca kembali akan perjalanan sebelumnya disaat begitu banyak keinginan/hasrat untuk belajar atau untuk memberi proses perbaikan kedepan yang lebih baik, seringkali harus terbentur hingga akhirnya pada titik stagnan, tuntutan berlebih pun tidak baik untuk kondisi kesehatan kita. Yang mengetahui kadar/kondisi/kemampuan tubuh kita seberapa kuat menerima asupan nutrisi kedalam diri kita adalah kembali ke diri kita sendiri. Sehingga belajar berbesar hati mencoba mengklasifikasikan beberapa keranjang yang memang benar-benar bisa memberi dampak walau kecil tid

Self Healing

Dari perjalanan yang telah kita lalui sebagai perempuan, sebagai seorang isteri dan ibu banyak hal telah terlewati. Hingga akhirnya kita mencoba berhenti sejenak untuk flashback kembali apa yang telah terlewati, apa yang perlu diperbaiki dan apa yang perlu dibenahi kedepan agar menjadi lebih baik. Dari tuntutan yang berlebih kedalam diri, dari masa lalu yang mungkin terlewati dengan menyimpan satu rasa yang tertinggal belum mampu terselesaikan, ada marah yang mungkin terpendam di masa lalu, hingga akhirnya mengendap kuat didalam diri.  Dari uraian diatas kita perlu melewati tahapan healing kedalam diri. Self healing adalah sebuah proses untuk menyembuhkan diri dari luka batin . S aat seseorang menyimpan luka batin yang mengganggu emosinya,   Self-healing  berguna untuk menyelesaikan  unfinished bussines  yang berakibat pada kelelahan emosi seseorang. Salahsatu cara healing yang dapat dilakukan adalah writing (menulis). Kenapa menulis mampu menjadi healing?  Self healing

Writing for Healing

Alhamdulillah pagi ini menikmati kembali icip potluck mengenai self healing with writing bersama Bu Sinta dan Teh Rena. Yang terasa pada saat sesi writing for healing, kita diminta untuk menulis bebas tentang beberapa tema yang bisa kita tuliskan dengan diiringi alunan instumental musik yang mendukung menulis untuk healing kedalam diri. Di sesi ini seakan kita membuang sampah emosi yang terpendam didalam diri kita. Lega rasanya. Semoga bisa dilanjutkan nanti dirumah sebagai healing. Pada saat sampah emosi mampu tersalurkan keluar lewat tulisan kita seakan ada beban yang kita rasakan lebih ringan dan plong terasa. Pada saat kita mampu membuang sampah emosi dapat membuat "Bahagia hati, sehatkan jiwa," Insya Allah. Workshop ini terlaksana atas inisiasi dari komunitas Ibu Bahagia Indonesia dibawah Ketuanya Bunda Hani. Kedua pembicara Bu Sinta seorang psikolog yang sekaligus seorang penulis juga, begitu juga Teh Rena. Serasa materi writing for healing seakan bagai ai