Langsung ke konten utama

Semua bernilai


Tiba-tiba teringat foto tujuh tahun yang lalu, diingatkan pesan dari facebook. Disaat pengalaman pertama Naufal dan Haikal ikut saya kekantor. Teringat kembali disaat kebahagiaan pertama mereka menikmati perjalanan dari stasiun rawajati menuju stasiun juanda.

Setiap anak akan belajar dari pengalaman belajar dari situasi apapun yang dilalui dalam kesehariannya. Begitupun disaat menunjukan ketertarikannya untuk melihat kereta dan merasakan sendiri pengalaman mereka berada di dalam kereta api.

Ini bukan yang pertama, tapi ada kondisi terutama pada Haikal, kami harus menemani dia berkeliling dan minta saya memgikuti setiap jalur kereta. Dari mencoba kereta dari beberapa rute bolak-balik, dari ke bogor, kota, tanah abang, serpong, tangerang, akhirnya dijelajah anak-anak sebagai proses/pengalaman belajarnya.

Setelah mengenal CM, seakan kita diajak senantiasa berpikir dan berefleksi akan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, juga yang telah terlewat didalam perjalanan belajar kami dalam proses homeschooling keluarga kami.

Kembali mempertanyakan arti pendidikan. Mengapa anak belajar? Apa yang dipelajari anak-anak didalam proses belajarnya? Dan bagaimana proses belajarnya?
Dan kebetulan diingatkan dari foto ini, kembali saya bercermin dan mempertanyakan kembali mengenai 3 pertanyaan diatas.

Dulu disaat memulai, kami berjalan saja tanpa kami memikirkan secara detail. Walau kami percaya dari beberapa tulisan yang pernah saya baca. Bahwa keinginan belajar itu datang secara alami didalam diri seorang anak. Rasa keingintahuan mereka itu besar pada saat kita mampu memberi ruang yang luas bagi mereka. Ternyata melalui pendekatan saat ini dengan CM dapat melengkapi pemahaman sebelumnya. 

Di dalam pendekatan CM, anak terlahir sebagai pribadi yang utuh. Anak-anak bukan kertas kosong, yang seenaknya dapat diisi atau dicoret sekehendak hati kita. Dari tubuh mereka berukuran kecil tetapi pikiran, hati dan jiwanya sama dengan makhluk dewasa seperti kita.

Berikan ruang yang luas bagi fisik dan akalbudinya. Berikan asupan makanan bukan hanya raganya tetapi akalbudinya juga. Dia terlahir dengan keinginan belajar yang besar, imani hal itu, agar semua berkembang sebaik-baiknya sebagai pribadi yang luhur.

Semua yang kita ikhtiarkan kepada anak-anak kita, insya allah akan sampai pada tujuannya. Tujuan pendidikan yang kita sudah buat, dengan berjalannya waktu akhirnya di perbaiki kembali dan disesuaikan kembali. Alhamdulillah bahagia mengenal pendekatan CM.

#Refleksikecil #11Juni2020 #CM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...