Langsung ke konten utama

Sharing Webinar Sesi 2 homeshooling Rumah Inspirasi (10 Oktober 2013)

Apa yang terbaik utk kita, blm tentu yang terbaik utk orang lain. Begitupun apa yang terbaik utk satu keluarga, blm tentu yang terbaik tuk keluarga yang lain. Akhirnya begitupun juga kaitkan dengan proses pendidikan kpd anak2 kita, menurut kita cara, pilihan, maksud, pikiran kita sebagai orangtua akan mberi dampak yg baik utk anak, ternyata tdk demikian jika kita benturkan ke dalam diri anak. Pada akhirnya kita harus memandang realita dan berani utk bersikap jujur akan pilihan yang terbaik yang anak pilih, akan mengedepankan kenyamanan, ketertarikan yang berangkat dr Diri anak itu sendiri. Kebingungan, benturan, cara pemahaman yang berbeda, kondisi yang mungkin menyulitkan, situasi yang blm memungkinkan, waktu yang harus terbagi, terjadwal ataupun keterbatasan akan kemampuan diri kita sbg orangtua adalah hal2 yang sangat mungkin terjadi bagi kita sebagai orangtua utk setiap pilihan yang akan diambil. Memandang dengan kacamata yang jujur adalah proses awal suatu perbaikan utk arah yang lebih baik. Begitu banyak ruang bagi kita yang diberikan Nya utk kita bs lebih berbuat, disesuaikan dgn apa yang bs kita mulai terlebih dulu. Anak adalah anugerah indah yang diamanahkan pada kita sbg orangtua, dan Tuhan sdh mberi banyak kesempatan kpd kita utk lebih bs berpikir, utk lebih bs berbuat, utk lebih memposisikan kondisi yang terindah kedalam dunia mereka. Didalam sesi webinar semalam, baik Mas Aar dan Mba lala menekankan, orangtua bukanlah guru, orangtua hanyalah inspirator, fasilitator bagi anak didalam mendampingi anak, menemani anak didalam proses belajarnya. Model dan metode yang akan diberikan, school at home ataupun unschooling, hanyalah sebuah cara yang dapat diambil oleh orangtua, dan dgn berjalannya waktu akan disesuaikan kembali dgn kondisi, keinginan dan minat anak itu sendiri. kembali kepada keunikan keluarga, dan yang terpenting cocok dan nyaman utk anak itu sendiri. Utk saat ini, walaupun kami blm memutuskan utk menjalankan HS, setidaknya sangat membantu kami sebagai orangtua, yang pada hakikatnya pendidikan adalah proses belajar yang tidak akan pernah dipaksakan atau proses alamiah yang terjadi didalam diri seseorang anak, dan kita hanyalah teman diperjalanan didalam menemukan, dalam mencari, dalam melihat dunia yang hadir didalam kehidupannya. Satu hal yang menarik didalam penjelasan didalam model pendidikan HS adalah kita akan tumbuh dan berkembang scr bersama. Orangtua dan anak sama2 tumbuh dan berkembang mjd pribadi yang lebih baik. Akan terjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak dalam suatu ikatan yang mau tdk mau, suka atau tdk suka, karena semua proses dijalankan secara bersama akan tumbuh kebersamaan yang akan mberi dampak dan efek jangka panjang. Buah manis yang dirasakan scr bersama dan Smoga dapat berdampak dan bermanfaat tuk Semesta. Thanks God, Smoga Kau khan hadir dan selalu temani kami mjd makhluk Mu yang lebih baik dan bermanfaat. -Love-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...