Apa yang terbaik utk kita, blm tentu yang terbaik utk orang lain.
Begitupun apa yang terbaik utk satu keluarga, blm tentu yang terbaik tuk keluarga yang lain.
Akhirnya begitupun juga kaitkan dengan proses pendidikan kpd anak2 kita, menurut kita cara, pilihan, maksud, pikiran kita sebagai orangtua akan mberi dampak yg baik utk anak, ternyata tdk demikian jika kita benturkan ke dalam diri anak. Pada akhirnya kita harus memandang realita dan berani utk bersikap jujur akan pilihan yang terbaik yang anak pilih, akan mengedepankan kenyamanan, ketertarikan yang berangkat dr Diri anak itu sendiri. Kebingungan, benturan, cara pemahaman yang berbeda, kondisi yang mungkin menyulitkan, situasi yang blm memungkinkan, waktu yang harus terbagi, terjadwal ataupun keterbatasan akan kemampuan diri kita sbg orangtua adalah hal2 yang sangat mungkin terjadi bagi kita sebagai orangtua utk setiap pilihan yang akan diambil.
Memandang dengan kacamata yang jujur adalah proses awal suatu perbaikan utk arah yang lebih baik. Begitu banyak ruang bagi kita yang diberikan Nya utk kita bs lebih berbuat, disesuaikan dgn apa yang bs kita mulai terlebih dulu.
Anak adalah anugerah indah yang diamanahkan pada kita sbg orangtua, dan Tuhan sdh mberi banyak kesempatan kpd kita utk lebih bs berpikir, utk lebih bs berbuat, utk lebih memposisikan kondisi yang terindah kedalam dunia mereka.
Didalam sesi webinar semalam, baik Mas Aar dan Mba lala menekankan, orangtua bukanlah guru, orangtua hanyalah inspirator, fasilitator bagi anak didalam mendampingi anak, menemani anak didalam proses belajarnya.
Model dan metode yang akan diberikan, school at home ataupun unschooling, hanyalah sebuah cara yang dapat diambil oleh orangtua, dan dgn berjalannya waktu akan disesuaikan kembali dgn kondisi, keinginan dan minat anak itu sendiri. kembali kepada keunikan keluarga, dan yang terpenting cocok dan nyaman utk anak itu sendiri.
Utk saat ini, walaupun kami blm memutuskan utk menjalankan HS, setidaknya sangat membantu kami sebagai orangtua, yang pada hakikatnya pendidikan adalah proses belajar yang tidak akan pernah dipaksakan atau proses alamiah yang terjadi didalam diri seseorang anak, dan kita hanyalah teman diperjalanan didalam menemukan, dalam mencari, dalam melihat dunia yang hadir didalam kehidupannya.
Satu hal yang menarik didalam penjelasan didalam model pendidikan HS adalah kita akan tumbuh dan berkembang scr bersama. Orangtua dan anak sama2 tumbuh dan berkembang mjd pribadi yang lebih baik. Akan terjalin hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak dalam suatu ikatan yang mau tdk mau, suka atau tdk suka, karena semua proses dijalankan secara bersama akan tumbuh kebersamaan yang akan mberi dampak dan efek jangka panjang. Buah manis yang dirasakan scr bersama dan Smoga dapat berdampak dan bermanfaat tuk Semesta.
Thanks God, Smoga Kau khan hadir dan selalu temani kami mjd makhluk Mu yang lebih baik dan bermanfaat.
-Love-
Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...
Komentar
Posting Komentar