Langsung ke konten utama

Berkebun


Projek hari ketiga :
Projek : Berkebun
Gagasan : keterampilan dasar yang penting dipelajari anak, salah satunya menghasilkan makanan (bercocok tanam, berbelanja, mengolah bahan pangan, memasak). Anak-anak mengetahui proses penanaman tanaman hingga panen, diolah dimasak hingga mereka makan. Setiap hasil atau output yang diinginkan harus ada ikhtiar yang dilakukan.
Kecerdasan atau aspek/sikap yang ingin dihadirkan : keterampilan untuk belajar mandiri, bonding keluarga.
Pelaksanaan : projek sudah berjalan dari sebulan yang lalu. Beberapa pembagian tugas, ayah bertugas mencari tanah, pupuk, botol aqua bekas dan membawa kerumah. Kebetulan Om didekat rumah ada tanah dan sisa daun2 yang sudah menjadi pupuk dan ditaruh dikarung. Ayah mengambil beberapa karung dibawa menggunakan becak, dibawa kerumah. Bunda membeli beberapa peralatan berkebun, bibit, pot, polybag, pupuk cair.
Kami menanam bersama, awalnya kami menanam kangkung, H dan A bertugas menyiram setiap harinya. Dan alhamdulillah kami telah panen kangkung perdana, dan ayah memetiknya bersama anak2 dan memasaknya.
Selanjutnya kami mencoba melakukan pembenihan kembali dengan beberapa bibit : tomat, terong, cabe dengan menggunakan beberapa media, ada yang menggunakan polybag, tray, aqua bekas dan pot. Tapi ternyata kami belum membuahkan hasil, keterbatasan ilmu berkebun kami. Kami akan mencobanya kembali dan mempelajari ilmunya lebih lanjut.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...