Langsung ke konten utama

Kelas Menulis Esai "Merdeka Belajar Dimulai dari Rumah"

Belajar Menulis Esai

Setelah beberapa kali proses belajar menulis salahsatunya ikut kelas menulis cerpen bersama RAI. (alhamdulillah dapat 7 buku bersama RAI)
Selanjutnya ikut Kelas menulis puisi, dan saat ini ikut kelas menulis bersama anak-anak di kelas Tantangan Menulis Kreatif Arung Buana bersama Cerivitas.

Ingin berlanjut kembali mengembangkan kemampuan dalam hal menulis. Alhamdulillah ada kelas online menulis esai bersama Ibu Anna Farida.
Kelas berjalan dari tanggal 8 Januari - 14 Januari 2020.

Di pertemuan pertama kami mendapat materi, berupa satu file teks dan delapan audio.

Didalam materi tersebut di paparkan bu Anna beberapa hal diantaranya, pengertian mengenai esai.

Esai adalah menulis dari sudut pandang penulisnya apa saja terkait satu tema. Kadang kita berpikir sulit untuk menangkap satu maksud esai disini. Bayanganku diawal ingat pada saat masa school, seringkali kita diberi tugas mengerjakan tugas esai oleh guru kelas kita. Samakah pengertian ini dengan pengertian yang dijelaskan bu Anna.

Menjawab esai maksudnya pada saat masa school adalah menjawab dengan bahasa kita sendiri. Ya sepertinya maksud dan tujuan yang mampu tertangkap diatas sama.

Ukuran untuk membuat esai kita adalah ahli. Dalam hal ini ahli berbeda ada sedikit perbedaan maksudnya, yang dimaksud bukan kita ahli dalam satu bidang akademik yang dijalani. Tetapi kita sudah mampu bercerita akan satu tema dan kita ceritakan atau sharingkan kembali pengalaman, curhat atau tulisan dari sudut pandang kita sebagai penulis karena kita telah mengalami sendiri prosesnya. Itupun sudah mampu dimasukan kategori ahli menurut bu Anna.

Didalam membuat tulisan esai sama seperti tulisan lainnya ada bagian pembuka, isi dan penutup.

Dan di tahap selanjutnya kita perlu mencari 5W1H. Apa itu? 5W1H adalah kita perlu mencari melalui pertanyaan what, who, why, where, when dan how didalam kerangka tulisan kita.

Review proses belajar selanjutnya, insya allah akan ada sambungannya ya.

#KelasMenulisEsai
#8Januari2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...