Langsung ke konten utama

Jurnal Minggu ke 2, Self Assesment/Asses Your Skill

Diminggu kedua ini, kita diminta untuk self assesment, menilai diri kita sendiri.


Sebagai mentee, setelah mendengar beberapa penjelasan mentor Mba Himmah melalui pesan suara yang mba Himmah kirimkan ke saya atas pertanyaan saya diantaranya :

1. Sharing pengalaman mba Himmah terkait kegiatan menghapal AlQuran bersama ketiga putrinya, bagaimana tahapan dan prosesnya.
2. Motivasi apa yang mba Himmah sampaikan ke anak-anak dalam proses menghapal Alquran.
3. Dari proses menghapal ini, manfaat apa yang mampu terlihat ke anak-anak.
4. Adakah penolakan dari anak terkait kegiatan ini, bagaimana solusi yang mba Himmah ambil.

Pertanyaan diatas sebenarnya telah ditanyakan di pertemuan pertama bersama mba Himmah melalui whatapps dan alhamdulillah telah dijawab mba Himmah melalui voice message sekaligus. Ada pencerahan yang saya rasakan setelah mendengar penjelasan mba Himmah. Awalnya berpikir akan lebih baik memulai anak memahami isi Alquran terlebih dahulu baru menghapalnya. Tetapi menurut mba Himmah tangga yang harus dilalui terlebih dahulu adalah menghapal terlebih dahulu, baru melanjut ke tangga berikutnya.

Dan diberi penjelasan juga bagaimana keutamaan penghapal Alquran. Mendengarnya merinding, insya allah dimampukan untuk membimbing anak-anak murojah untuk menghapal Alquran. Aamiin. 🤲🏻

Di hari selasa ini, 12 Mei melanjutkan sebelum berangkat kerja melakukan pertemuan kembali via video facebook untuk sharing kembali dan mengenal lebih dekat dengan mba Himmah.

Untuk kondisi sebagai mentor, kemaren juga telah melakukan video fb dengan mba dwi. Walau masih terasa canggung dan tegang sehingga belum terasa mengalir, tidak seperti bersama mentor mba Himmah. Kemaren percakapan via video dilakukan di stasiun juanda selepas jam pulang kerja, perjalanan pulang kerumah.

Ada beberapa uraian yang mba dwi sampaikan 👇

"Di buncek ini peta belajar saya adalah Manajemen Emosi (meningkatkan Ilmu Sabar). 
Selama tahapan telur-kepompong kmrn sudah dan saat ini masih belajar juga ttg management emosi.
Diantarax sy sedang belajar mindfull dan tidur efektif mba 😁 
Nah, kemudian saya juga merasa perlu nih utk rilis "sampah" emosi agar lbh bermanfaat. 
Kalau hanya menulis curhatan rasanya kurang benefit yah mba.. sy pikir org² juga nntnya akan bosan baca atau bahkan sy gak memberi impact ke pembaca (malah mgkn akan mentransfer frekuensi negatif). 
Rasanya menulis quote lbh bermanfaat selain utk diri sendiri, juga bisa jadi motivasi dan penyemangat yg baca. Karena kalau baca quote rasanya ada energy nya gtu mba 😁 
Tantangannya saya kalau curhat dlm tulisan itu kepanjangan.. 😁 apa yg harus sy lakukan atau latihkan agar bisa menulis singkat, padat tapi luar biasa maknanya 🙏
Butuh bimbingan dan arahannya mba 🙏

Mba Dwi pun menuliskan tujuan dari belajarnya adalah:

Tujuannya ingin melatih merilis emosi dgn tulisan, tp tulisannya yg singkat, padat, menggugah.
Sebagai pengingat diri utamanya. Sehingga makin mampu memanage emosi dgn baik.

Insya Allah ya mba Dwi 😍

Untuk kesepakatan waktu belajar yang telah dibuat adalah :

1. Sebagai Mentor, kesepakatan bersama mba dwi adalah jam belajar : senin, rabu, jumat jam 15.30 - 16.00 WIB.

2. Sebagai Mentee, kesepakatan dengan Mba Himmah, untuk hari sama yaitu senin, rabu, dan jumat, hanya jam belajar pagi antara jam 08.00 - 08.30 WIB.

Bagaimana untuk kelanjutannya apakah masih program mentor dan mantee atau kita ubah permentorship saja, sebentar minta pendapat baik kepada Mentor Mba Himmah, juga kepada Mentee Mba Dwi.

#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi2
#kelaskupu-kupu
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
#11-12Mei2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...