Langsung ke konten utama

Aliran Rasa Kelas Bunda Cekatan


Profil:

Weni Widiafransi, seorang Ibu dengan 3 anak, 2 putra dan satu putri.
Putra pertama : M. Naufal Auliya Rasyad (16 tahun), Putra kedua : M. Haikal Dwi Agustian (12 tahun) dan Putri bungsu kami : Aura Cantiqa Putri (8 tahun)

Saat ini tinggal di Bekasi. Bekerja sebagai PNS di Mahkamah Agung dan menjadi fasilitator homeschooling bagi anak-anak.

Fb : Weni Widiafransi
IG : @rumahbelajar_h.a
Blog : weni-widia.blogspot.com

Puji Syukur kehadirat Allah SWT dapat terjalani tahapan kelas bunda cekatan selama kurang lebih 6 bulan. Belajar menjadi wanita, isteri dan ibu menjadi moment-moment yang indah dan layak terus terikhtiar terbaik untuk terjalani.

Dari belajar menjadi ibu yang disayang anak-anak dan keluarga pun masih banyak yang perlu diperbaiki kembali hingga saat ini belajar untuk menjadi wanita, isteri dan ibu yang cekatan pada satu bidang yang ingin diperjuangkan.

Dikelas bunda cekatan ini, dari tahapan telur, ulat, kepompong, hingga menjadi kupu-kupu muda dan berakhir pada kupu-kupu dewasa yang cantik. Ada tahapan yang dilalui, disini saya belajar untuk mengenali dan memetakan sumber-sumber yang menjadi bahagia diri kita menjadi wanita, isteri dan ibu. Selanjutnya kita melewati tahapan bagaimana membuat peta belajar, mendefinisikan tujuan dan tahapan mempelajari ilmu yang ingin saya tingkatkan dan kembangkan. Kita bertemu dan belajar dari banyak sumber, banyak teman, banyak guru hingga akhirnya kita belajar untuk berhenti dan melatihkan dengan komitmen dan konsisten selama 30 hari latihan.

Semua tahapan ilmu yang diperoleh, kita ikat dengan menuliskan pada sebuah jurnal mingguan. Ada rasa lega, bahagia, terharu saat-saat melewati satu persatu tahapan di kelas bunda cekatan ini. Dan ditahap terakhir kita menjalani program mentorship dimana kita belajar menjadi mentor sekaligus menjadi mantee. Belajar memiliki dan mempraktekkan akan adab didalam memberikan atau menerima ilmu. Alhamdulillah, terima kasih untuk semua sumber ilmu selama berada di bunda cekatan, semoga Allah memberi pahala yang sebesar-besarnya dan kita semua dapat terus berproses menjadi kupu-kupu yang sesungguhnya didalam kehidupan kita. Salam bahagia dan semangat selalu menebar banyak kebaikan, manfaat dan ilmu yang telah kita dapati.

Banyak yang perlu diikhtiarkan, banyak yang perlu disadari, banyak yang perlu menjadi refleksi, banyak yang perlu diperbaiki, banyak yang perlu kita didik kedalam diri kita sebagai wanita, isteri dan ibu agar lebih mampu menjadi sosok yang lebih baik.

Bahagiakan dirimu, kenali dirimu, kenali apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganmu, anak-anakmu butuh sosok ibu terbaik. Jadilah teman seperjalanan untuk terus belajar dan bertumbuh bersama. Semoga Allah ridho akan setiap ikhtiarmu, akan setiap prosesmu, akan setiap atmosfer yang akan anak-anakmu hirup, akan anak-anakmu teladani. Insya Allah.


#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional
#19Juli2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...