Langsung ke konten utama

Kelas HE Vol I, Pertemuan 3

Antara Cinta dan Kedaulatan hukum


Di sesi ke 3 seri pendidikan charlotte mason diingatkan kembali bahwa tanggung jawab kita selaku orangtua sangatlah berat, bukan semata-mata urusan materi akademis saja yang perlu dipersiapkan. Ada hal-hal mendasar yang perlu kita sadari dan pahami terlebih dahulu diantaranya:

🌻 Orangtua sebagai perwakilan Allah SWT yang telah diamanahi anak yang luar biasa dimana mereka harus benar-benar mampu terdidik dan bertumbuh secara fisik, moral, spiritual dan intelektualnya.

🌻 Seringkali tanpa kita sadari sebagai orangtua, kita bertindak mengabaikan, mencederai, melukai anak-anak kita. Sebagai contoh kasus, kita memberikan asupan makanan untuk fisik, moral, spiritual dan intelektual dengan seadanya, dengan sekedarnya saja tanpa memperhatikan asupan terbaik buat anak-anak.

Anak butuh nutrisi terbaik untuk fisiknya, butuh nutrisi untuk otaknya, butuh asupan bergizi untuk akal budinya. Ada hak-hak yang harus terpenuhi bagi seorang anak dalam hal pemenuhan kecukupan nutrisi dalam hal fisik, moral, spiiritual dan intelektualnya.

Ada tanggung jawab yang diemban orangtua atas segala perilaku dan karakter yang terbentuk didalam diri anak.

Kenali anak kepada Sang Pencipta dirinya dengan segala sifat-sifat kebaikan-Nya agar anak mampu meneladani sifat-sifat baiknya didalam keseharian dan berdampak atas sikap, perilaku dan karakternya dan mampu menjadi makhluk terbaik / rahmat bagi seluruh alam dalam menjalani kehidupannya kelak di masa depannya. Insya Allah.

Hal-hal diatas merupakan hukum-hukum yang berlaku dan harus benar-benar kita pahami dan taati sebagai orangtua agar mampu membesarkan dan menjaga amanah yang dititipi Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

#Narasi Home Education Vol 1
#Seri Pendidikan Charlotte Mason
#Diskusi Online Minggu 3
#RefleksiKe3
#1Juli2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...