Langsung ke konten utama

Zona Open Space Pekan ke 3

Setelah melewati zona open space pekan ke 2, walau masih ada beberapa motivasi atau rasa yang masih teringat. Karena dalam masa pemulihan dan isolasi mandiri yang aedang terjalani karena sebagai penyintas covid 19, ada keinginan untuk tetap ikut dalam sesi berbagi di virtual conference. 

Alhamdulillah ingin berbagi sedikit terkait menjadi speaker pada kegiatan virtual conference. Karena belum bisa membuat materi ďengan menggunakan laptop karena kekhawatiran akan menular ke anak-anak. Jadi membuat materi melalui handphone dengan menggunakan aplikasi office powerpoint. Selanjutnya membuat grup telegram, menghubungi pj telegram mba Rina, membuat flyer dan mencari peserta dengan mempublish di media sosial.


Alhamdulillah pelaksanaan sesi berbagi dapat terlaksana. Dan melanjutkan di pekan ke 3 ini masih melanjutkan menjadi partisipan untuk beberapa tema yang diikuti pada virtual conference. Melihat tema-tema yang bergantian disajikan para speaker ada motivasi, ada rasa keinginan diri, dengan banyak temanya yang mampu diangkat, jadi berpikir apapun sangat mungkin diangkat sebagai tema sharing/diskusi yang dapat dibagikan kepada orang lain dan insya allah dapat memberi manfaat yang besar bagi orang lain. Semoga dapat melanjutkan sesi berbagi di virtual conference didalam praktek berikutnya di dunia nyata. Insya Allah.

Pada saat zona open space ini juga kami warga CH3 Ibu dan Anak masih melanjutkan project passion di milestone 3 yang merupakan milestone terakhir dengan melakukan kegiatan harmoni semesta bermain bahagia dengan mengajak hexagonia dan umum untuk bermain bahagia bersama anak-anak tercinta. Kegiatan dilakukan mulai tanggal 15-27 Februari 2021 dengan jumlah peserta yang telah ikut sebanyak 47 peserta.


#HexagonCity
#Hexagonia
#ZonaOpenSpacePekanke3
#PerkuliahanBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional
#21Februari2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...