Langsung ke konten utama

Scale Up Impact

Alhamdulillah sampailah pada materi ke 8 sebagai materi terakhir kelas bunda salihah di kampus ibu pembaharu. Sebagai materi terakhir ternyata cukup memberi perjalanan yang berbeda juga, nano juga rasanya, antara bahagia, mampu kah melanjutkan ke tahapan berikutnya ke ekosistem ibu pembaharu. 

Beberapa tugas di materi ke 8 ini diantaranya:
1. Video Tim Journal Changemaker

2. Cerita indikator kelulusan versiku
Apa sih yang terbersit saat menjalani kelas bunda salihah kampus ibu pembaharu? Deg-deg iya, keinginan memberi warna iya, keinginan memberi dampak sebagai keharusan iya. Tetapi semudah itukah? atau justru terlalu sulit untuk dijalani? Ya setiap tindakan akan selalu mendatangkan sisi positif dan negatif pada saat memulai akan satu langkah, akan satu aksi, akan satu projek yang akan dilakukan tetapi setiap mimpi harus diwujudkan bukan hanya diangan-angankan saja. Perlu tindakan nyata untuk dimulai walau rintangan atau kerikil pastinya akan berjalan mengiringi langkah tersebut.

Problem statement yang diambil : Penerapan metode pendidikan Charlotte Mason dengan merancang kurikulum metode homeschooling Charlotte Mason.

Yang menjadi akar permasalahan yang saya angkat diantaranya :
1. Setelah melewati dan mencoba beberapa metode hs, akhirnya merasa sejalan dan klik dengan pemikiran Miss CM.
2. Perlu memilih satu metode pendidikan untuk melanjutkan proses homeschooling anak-anak yang telah berjalan sebagai pijakan untuk menguatkan langkah.
3. Sudah setahun sejak memutuskan CM masih berkutat dan belum memberikan langkah yang berarti seperti masih berjalan ditempat, jadi berikhtiar untuk lebih fokus mengerjakannya.

Beberapa Ide Aksi sebelum tim terbentuk diantaranya:
1. Menurunkan bahasa/tulisan CM dengan bahasa yang lebih ringan/sederhana tanpa mengurangi maksud/nilai  utama dari tulisannya.
2. Mengaplikasikan filosofi CM melalui beberapa kegiatan anak yang kental nuansa CM nya.
3. Membuat media belajar bersama berupa blog *Bersemi Bersama CM* berupa tulisan, video edukasi dan kegiatan bernuansa CM.

Tahapan selanjutnya 👇

Setelah menyelami masalah bersama tim dengan membuat Jurnal Tim diawal. Mencoba membuat story board:
1. Menggugah para keluarga untuk menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga
2. Setiap Ibu adalah changemaker/seorang pembaharu, belajar berdaya dan berkarya dimulai dari diri, keluarga dan belajar berdampak bagi sekitar atau lingkungannya.
3. Dari ibu yang memiliki semangat, dorongan dan jiwa belajar serta bertumbuh dari dalam diri yang kuat sebagai agen perubahan yang akan lahir dan tumbuh anak-anak yang memiliki jiwa belajar yang kuat pula dari dalam dirinya. Karena atmosfer telah terbangun dari kedua orangtuanya.
4. Ibu-ibu yang bahagia akan melahirkan anak-anak yang bahagia juga.
5. Memberi kegiatan-kegiatan kecil yang memberi dampak buat anak-anak sebagai proses belajar mereka sebagai kurikulum yang hidup bagi anak-anak.
6. Pendidikan adalah atmosfer, disiplin dan ide hidup.

Lengkapnya juga telah di publish pada fanpage FB Rumah Belajar H&A dengan link 👇

Kalo ditanyakan bagaimana melewati perjalanan di bunda salihah bersama tim, apa pelajaran yang didapat? Bagaimana situasi, rasa berada di kampus ibu pembaharu? Layakkah saya lulus? Dan sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin diajukan bagi diri kita secara jujur. Coba satu persatu direfleksikan disini sebagai berikut:

Dari berkenalan dengan masalah, mengidentifikasikan, mencari tim, belajar mengelola dan bekerjasama dalam tim hingga berikhtiar merumuskan bersama, bersepakat mencari aksi bersama tim hingga memulai melakukan aksi bersama dengan tujuan agar mampu memberi kebermanfaatan dan berdampak bukan hanya ke tim tetapi keruang yang lebih meluas ada banyak pengalaman, motivasi dan proses belajar yang saya sendiri rasakan. Dari anggota tim yang diawal ada hitungan belasan hingga akhirnya kami hanya tinggal berdua saja. 

Yang menyatukan kami diantaranya kami sama-sama mencintai dunia pendidikan. Walau kami perlu banyak penyesuaian disana-sani, alhamdulillah akhirnya dari tahapan kelas satu persatu dapat dijalani hingga akhir kelas. Ada rasa bahagia, haru dan bersyukur hingga di akhir kelas juga. Terima kasih ya Um Rizky ❤

Indikator kelulusan secara personal  diawal memulai kelas bunda salihah.
1. Membuat portofolio personal melalui website personal;
2. Adanya project-project baru bersama anak-anak;
3. E-Book terkait penerapan metode CM.

Dari indikator diawal seperti tertera diatas hingga di materi terakhir ke 8 ini setelah memiliki tim dan membuat Smart Goal bersama tim terdapat penyesuaian dalam hal waktu penyelesaian project atau aksi yang dijalankan tim. Walau secara indikator diatas masih belum tercapai untuk poin ke 3 tetapi poin 1 dan 2 sudah dijalankan sehingga secara pribadi menilai layak untuk bisa lulus ❤

Ada berapa pelajaran yang menjadi indikator tambahan yang diambil sebagai penilaian untuk layak lulus diantaranya:

* Kami mewakili dua keluarga dengan mengambil jalur pendidikan bagi anak-anak yang diambil berbeda antara homeschooling dan boarding school, dalam hal ini kami perlu penyesuaian dalam memandang atau mencari kesepakatan terkait kurikulum bagi keluarga. Tetapi ini dapat menjadi kekuatan untuk saling memberi, memotivasi, dan saling mendukung untuk kebaikan dan kebermanfaatan yang lebih luas. Insya Allah.
* Tetapi kami dipertemukan karena kami sama-sama berangkat dari kecintaan akan pendidikan buat anak, diri dan keluarga, ini menjadi frame yang akhirnya bisa menyatukan kami.
* Semua jurnal dan review telah kami sama-sama selesaikan, semoga komitmen, kerjasama dan kebersamaan kami dapat sama-sama memberi banyak kebaikan, kebermanfaatan dan keberkahan untuk kami, keluarga, sekitar.

Apa yang bisa kami bagikan? Isu sosial apa yang ingin kami angkat melalui project bersemi? Disini titik bertemu kami 👇
* Pendidikan tidak cukup sebatas ruang kelas/school. Belajar menjadi kunci didalam proses pendidikan keluarga.
* Keluarga menjadi pondasi pendidikan pertama dan bertumbuh bagi diri kami orangtuanya dan anak-anak.
* Pendidikan adalah atmosfer, disiplin dan hidup.

Kalo dalam ruang homeschooling yang telah saya jalani, ini sebagai langkah melanjutkan project. Tahapan yang telah kami mulai diantaranya 👇
* Kami memulai dengan membangun bonding dengan anak-anak
* Menumbuhkan atmosfer belajar baik untuk diri hingga anak-anakpun mampu merasakan dari atmosfer yang kami ciptakan.
* Ciptakan komunikasi terbuka untuk apapun yang ingin anak-anak tanyakan terkait ilmu yang ingin diketahuinya.
* Ruang Belajar luas, dimana saja, apa saja, kapan saja dan bersama siapa saja.
* Fleksibel akan waktu
* Merancang kegiatan belajar sesuai value, tujuan dan big picture yang ingin keluarga harapkan bagi anak-anak.

Hingga akhirnya Frame TIM BERSEMI yang kami sama-sama harapkan telah tergambar di materi ApresiAksi ✍

Bismillah, semoga bisa dilanjutkan hingga ke ekosistem ibu pembaharu 😍😍

3. Portofolio selama mengikuti Bunda Salihah

Beberapa portofolio secara tim masih sama-sama kami ikhtiarkan berupa website dan beberapa e-book kurikulum keluarga kami, insya allah.

Untuk social media yang telah kami buat diantaranya berupa IG, Fb, Fanpage, Youtube dan linktr.ee berikut:

IG : @bersemi_ibupembaharu
Website: www.bersemi-cm.blogspot.com
Facebook (FB): Duo Bersemi
Youtube : bersemi_ibupembaharu
http://linktr.ee/bersemi

Semoga akan kami update kembali seiring tahapan milestone yang akan kami jalani berikutnya.

#materike8
#scaleupimpact
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
#ibuprofesionaluntukindonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepercayaan

Benarkah Kepercayaan itu harus diraih dan diperjuangkan? Hidup memang penuh refleksi didalam pelaksanaannya. Jika tidak, kita mungkin akan menemui bebebrapa kegaringan yang mewarnai perjalanan mengarungi hidup ini. Mencoba merefleksi didalam memaknai kepercayaan. Bukan sesuatu yang asing dengan kata kepercayaan. Dalam memaknai diawal, saya beranggapan kepercayaan itu sesuatu bentuk tindakan yang dilakukan orang lain kepada kita. Ternyata itu lebih banyak berangkat dari tindakan kita sendiri, atas inisiatif, bentuk yang harus kita raih atau perjuangkan. Sehingga ada hal-hal yang diluar kendali kita terjadi misalkan disaat orang lain tidak memberi kepercayaan itu kepada kita, jangan berkecil hati, teruslah untuk berusaha untuk meraihnya. Dan tidak perlu dituntut kepada oranglain. Disaat kita melakukannya dengan benar, semoga kepercayaan itu mampu kita rasakan baik oleh diri kita ataupun dari orang lain. Kalo pun kita belum mampu merasakan kepercayaan itu tetaplah berikhtiar me...

Bertanam Jamur Growbox

Buka baglog tgl 19 maret 14 Belajar menjalani proses..bukan hasil .. kesabaran adl bagian dr proses .. Tumbuh jamur Naufal yang pertama 11 maret 2014 Satu hari sdh mekar lebih indah jamur aura cantiqa ^-^ 240314, sptnya sdh bs panen. Kondisi jamur per 6 april 2014, jamur merah kembali tumbuh yg ke 2 jamurnya tp kedua growbox putih milik Naufal Aulia Rasyad dan haikal masih melatih kesabaran kami tuk menunggu jamurnya tumbuh. " liat mas naufal... dek haikal... jamur dedek aura sdh tumbuh kembali... tau kenapa sayang ? Tanamanpun tau mana pemiliknya yg sayang sama dia... mana yg tdk... hehe.krn naufal blm sama sekali tertarik utk merawat jamurnya hanya dia mberi nama jamur... kalo haikal sdh mau, keduanya kesulitan utk menekan semprotan yg sdh satu paket dgn growboxnya. Dan kemaren naufal langsung mencari semprotan baru yg biasa dipake utk semprotan kispray utk penghalus dan pengharum pakaian. Dia langsung cuci... jangan pake itu yg sayang... coba cium baunya masih beras...

Akal Budi

Seperti biasa pada saat memulai pagi sebelum tenggelam akan satu rutinitas yang kita jalani untuk hari ini. Sejenak membaca satu tulisan CM dibawah ini  Anak-anak pun lulus sekolah, gembira karena terbebas dari beban, lega karena mereka sudah “menyelesaikan pendidikan”. Buku-buku pelajaran sekolah ditutup dan, seringkali, proses belajar juga dianggap berakhir. Mereka terjun bergelut dengan aneka pekerjaan praktis di masyarakat dan banyak yang akal budinya tetap kerdil dan gelap sampai akhir hayatnya.   – Saduran “Parents as Inspirers” yang ditulis oleh Charlotte Mason dalam The Parents’ Review Vol. 2 1891/1892 (30) Untuk didiskusikan: Apakah dirimu dulu juga (pernah) menganggap “lulus sekolah = pendidikan sudah selesai”? Benarkah orang-orang yang punya anggapan itu rentan “tetap kerdil dan gelap” akal budinya saat mereka terjun ke dunia kerja? Mengapa? *** Tulisan ini seakan menggelitikku apa yang telah terlewati seakan terangkat kembali. Ya disaat dulu kita sekolah, hal ...